header coretan ibu kiya

Menasihati tanpa Menggurui

Posting Komentar
Bunda Sayang
Komprod Day 6

Hari ini hari keenam menjalani tantangan. Setiap hari selalu ada saja kejadian menggemaskan dari si Kiya yang benar-benar membuat ibu harus belajar dan terus belajar melakukan komunikasi produktif.

Hari-hari biasanya, saat ibu sedang salat, Kiya akan mengikuti dengan nyaman, meski nggak sampai penuh juga sih. Masih suka-suka dialah pokoknya. đŸ˜€


Kalau toh sedang tidak mau, dia memilih asyik bermain sendiri tanpa menggangu. Nah, siang ini entah bagaimana awalnya, mendadak dia jadi rempong sendiri.

Tiba-tiba berdiri di depan ibu persis saat ibu mau sujud. Hadehhh … meski tak terlalu lama, tetap aja bikin konsentrasi ibu sedikit terganggu.

Begitu sujud, kepala ibu jadi sasaran, ditunyul-tunyul layaknya piano yang sedang dimainkan. Pffft.

Hmmm ….

Eh, saat ibu dalam posisi berdiri, si anak keluar masuk mukena beberapa kali. Entah apa yang dipikirkannya, seolah ia sedang main peran dengan tubuh ibu sebagai tempat bernaungnya.

Duhh, Gusti.

Selesai salat, mendadak si Cinta (panggilan sayang untuk Kiya) berlagak jadi anak yang manis sekali. Yawes, mau meledak pun nggak jadi. Sungguh, pintar sekali dia bermain strategi.

Kalau mau didiamkan, nanti dia keterusan, lagipula anak kecil itu kan memang belum paham, jadi orang tuanya lah yang harus bergerak untuk memberi pemahaman. Jadilah hari ini ibu mempraktikkan salah satu cara berkomunikasi produktif dengan anak, hasil belajar di kelas Bunda Sayang. Ganti nasihat dengan refleksi pengalaman.

Cara ini kita gunakan untuk menasihati anak tetapi tanpa kesan menggurui. Tujuannya sudah pasti supaya anak lebih nyaman, dan apa yang kita sampaikan pun dapat merasuk dalam hati.

“Sayang, sini tiduran sama ibu.” pintaku sambil rebahan di kasur kesayangan.

Dia pun menurut, karena ini anak memang hobi uyel-uyelan di atas kasur sama ibu. Jadi, beraktivitas di atas kasur menjadi salah satu yang selalu dinanti-nantikannya.

“Ibu mau cerita. Kiya mau denger nggak?” tanyaku dengan ekspresi yang manis sekali. Wkwkwkkk….

“Mau … mau.” binar matanya begitu memesona.

“Tahu nggak, dulu … waktu ibu kecil, ibu juga kadang gangguin Mbah salat lho. Kaya siapa ya?”

“Hihihi … Ki - ya.” jawabnya tersipu malu.

“Tapi, waktu itu ibu belum tahu, dan nggak ada yang ngasih tahu. Kiya mau tahu?”

Diapun mengangguk.

“Sekarang ibu baru tahu, ternyata kita tidak boleh mengganggu orang yang sedang salat. Karena kalau kita ganggu, nanti yang salat tidak bisa konsentrasi. Kasihan ya?”

Dia kembali mengangguk.
“Maafin Kiya ya, Bu. Kiya nggak akan ganggu ibu salat lagi.” ucapnya tulus sambil mengulurkan tangan. Ia pun mencium tangan dan memelukku.

See. Lagi-lagi caranya bisa bekerja. Tanpa perlu menasihati sampai berbusa-busa. Alhamdulillah, semoga bisa menjadi habit. đŸ˜‡

___

#hari6
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional
#komprod
#komproddengananak
#bunsayjateng4
#onedayonepost
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
#Day9
Nining Purwanti
Selamat datang di blog Ibu Kiya. Ibu pembelajar yang suka baca, kulineran, jalan-jalan, dan nonton drama Korea. Selamat menikmati kumpulan coretan ibu Kiya, semoga ada manfaat yang didapat ya. ��

Related Posts

Posting Komentar