header coretan ibu kiya

Teman Baca

Posting Komentar
One week one book
Komunitas One Week One Book

Buku yang kubaca selalu memberi sayap-sayap baru. Membawaku terbang ke taman-taman pengetahuan paling menawan, melintasi waktu dan peristiwa, berbagi cerita cinta, menyapa semua tokoh yang ingin kujumpai, sambil bermain di lengkung pelangi. –Abdurahman Faiz


Hiksss ….
Malam ini Ibu Kiya dibikin melow sama kelas romance OWOB. Finally, 2 bulan mampu Ibu Kiya lewati, dan sampailah kami di penghujung kebersamaan yang indah ini. Meski sempat 2 kali absen saat waktunya 'ulasan’ karena ketiduran. Hahaaa … alibi emak-emak banget kan?

Jadwal mengulas buku di jam rawan, waktunya nemenin si Cinta menghabiskan energi, membacakan buku, ngeloni, dan berujung pada ikut terlelap yang kebablasan. (Hanya emak-emak yang tahu nikmatnya rasa ini) 😂😂😂

Seperti yang pernah Ibu Kiya sampaikan sebelumnya, meraih mimpi itu perlu konsistensi dan tergabung dalam komunitas yang sevisi misi. Nah, di OWOB inilah Ibu Kiya kembali menikmati candu yang bernama buku.

Enam belas wanita muda tergabung dalam sebuah grup karena kegemaran yang sama : bercumbu dan mengurai rindu dalam kisah-kisah cinta yang menggetarkan jiwa. Ecieee … sudah ibu-ibu maunya dipanggil anak muda. #ups … kalau nggak salah ingat, cuma Ibu Kiya satu-satunya yang berstatus emak di sana. Wakakaaa … seolah nggak ingat umur banget ya, Mak. 🙈

Udah gitu, baru pertama kali ikutan langsung ditodong jadi pengulas perdana. Bayangkan, betapa groginya Ibu Kiya jadi pengulas novel di hadapan mahasiswa dan singelillah yang berwawasan luas semua. Huhuhuuu … benar-benar menjadi kenangan tak terlupakan, indah untuk dikenang.

Sungguh, tergabung bersama mereka membuat saya merasakan nikmatnya membaca. Bukan … bukan sekadar membaca yang bisa hilang dari ingatan begitu selesai melahapnya.

Di sini, membaca buku bukan sekadar rutinitas, dan menambah pengetahuan saja. Kami menyelami setiap karakter tokohnya, mencoba memahami alasan dan maksud penulisnya, hingga menguliti setiap jengkal kelebihan serta kelemahan bukunya.

Tak perlu kau tanyakan apa manfaatnya, karena sangat sulit bagi Ibu Kiya untuk menjabarkannya. Saking banyaknya. ❤❤❤

Paling penting dari semua tentu pesan dari para penulis senior yang sering masuk ke telinga. Bagaimana seorang penulis bisa menuangkan idenya jika ia tidak mengayakan pengetahuannya dengan membaca. Thanks to OWOB atas segalanya. 😇💋

Bicara soal kekuatan Tarjdo, tidak gampang kalau rakyatmu miskin. Rakyatmu harus punya makan yang cukup dulu, punya pakaian, dan yang paling penting bebas buta huruf. Ini yang membedakan manusia dengan binatang. Sebab, kalau cuma makan, binatang juga bisa makan. Lantas, kalau cuma pakaian, binatang juga punya bulu. Buku, bisa membaca, itulah yang membuktikan manusia punya kebanggaan, punya kebudayaan, punya peradaban. (Remy Sylado)

___

#komunitasonedayonepost
#ODOPbatch6
Nining Purwanti
Selamat datang di blog Ibu Kiya. Ibu pembelajar yang suka baca, kulineran, jalan-jalan, dan nonton drama Korea. Selamat menikmati kumpulan coretan ibu Kiya, semoga ada manfaat yang didapat ya. ��

Related Posts

Posting Komentar