header coretan ibu kiya

Menerbangkan Roket Kertas

Posting Komentar

Oleh Nining Purwanti

Main sains
Meniup Roket Kertas


Siang itu, Ibu mengajak Lia pergi ke taman belakang rumah. Di meja taman, dilihatnya ada sebuah nampan lengkap dengan isinya. Ada kertas berukuran besar dan kecil-kecil, isolasi, gunting, sedotan tekuk berwarna putih yang biasa ia lihat di rumah makan dua buah, dan sedotan dengan ukuran yang lebih besar juga dua buah.

“Ibu … ini untuk apa?” tanya Lia penasaran, sambil memegang satu persatu bahan itu. “Hari ini, kita akan membuat roket dan balapan terbang ke luar angkasa.” kata ibu dengan semangat. “Wah … asyik … Lia mau, Lia mau ….” pekik Lia kegirangan dan tak sabar dengan permainan hari itu.

“Lia sudah siap merancang roket tercantik, dan siap menjadi astronot hari ini?” tanya ibu lagi, sambil bersiap membuat roket dari kertas. “Siap, Kapten.” jawab Lia penuh semangat.

“Ayo sekarang ambil kertas yang besar. Kertas ini berukuran 4 cm x 28 cm, Sayang. Letakkan kertas di atas meja atau bisa juga di permukaan yang datar, kemudian taruh sedotan yang berukuran besar di salah satu tepi kertas. Posisinya miring terhadap kertas, kira-kira 45°, ya.” kata ibu sambil memberikan contoh.

Lia mengikuti arahan ibu dengan saksama. “Terus, Bu?” tanya Lia sudah tidak sabar mengikuti langkah membuat roket selanjutnya.

“Kita gulung kertas, mengitari sedotan sehingga membentuk tabung.” kata Ibu, sambil memberikan contoh pada Lia.

“Sudah, Bu” kata Lia bersemangat. “Selanjutnya … rekatkan bagian atas, tengah, dan bawah tabung dengan isolasi agar tidak terbuka kembali. Keluarkan sedotan dari gulungan kertas.” kata Ibu melanjutkan penjelasan.

“Ibu … Lia tidak bisa. Lengket sekali isolasinya.” keluh Lia. “Bisa sayang, pelan-pelan pasti bisa. Sini ibu bantu.” jawab Ibu sambil membantu Lia merekatkan tabung buatannya.

“Kita lanjutkan ya … gunting kedua ujung tabung supaya rata. Lipat salah satu ujung sehingga ujung tersebut tertutup rapat, lalu rekatkan dengan isolasi lagi. Bagian ini menjadi kepala roket.” kata ibu sambil tersenyum.

“Sekarang, ambil kertas segitiga kecil-kecil ini. Ini ukuranya 3 cm x 3  cm, sayang.” “Rekatkan kertas berbentuk segitiga di sisi bawah roket sehingga membentuk seperti sirip roket.” kata ibu menjelaskan.

“Taraaa … roket kita sudah jadi.” kata ibu lagi sambil menunjukkan roket kertas buatannya.

“Wah … bagus sekali, Bu. Lia siap menerbangkan roketnya.” kata Lia bersemangat. “Ini tinggal dilempar ya, Bu?” tanya Lia sambil melemparkan roket buatannya bersama ibu.

“Hahahaha … bukan begitu sayang, kali ini mainnya berbeda. Kita akan menerbangkan roket dengan kekuatan napas sebagai pengganti udara.” kata ibu sambil mengedipkan mata.

“Bagaimana caranya, Bu. Bagaimana?” tanya Lia tak sabar karena didera rasa penasaran.

“Ikuti Ibu, ya. Ambil sedotan tekuk berwarna putih. Masukkan sedotan melalui bagian bawah roket, yang berlubang. Selanjutnya, arahkan roket ke atas. Lalu tiup sedotan dengan kuat.” kata Ibu.

… suuuinnggg … pluk.
Roket yang ditiup Lia jatuh tak jauh dari tempatnya berdiri, sementara roket ibu lebih jauh. “Kenapa roket ibu bisa terbang lebih tinggi dan jauh sampai sana?” tanya Lia penasaran.

“Tahu tidak, kenapa hayo …?” Ibu balik bertanya. Lia pun menggeleng karena belum paham.

“Gaya adalah tarikan atau dorongan. Hembusan napas kita menghasilkan aliran udara yang memberikan gaya kepada roket kertas sehingga dapat meluncur. Gaya dari aliran udara ini harus lebih besar dibandingkan dengan gaya gesek antara roket kertas dan sedotan, selain itu juga dipengaruhi gaya gravitasi yang bekerja pada roket. Jadi … semakin semakin besar gaya dari udara akan membuat roket semakin tinggi melambung ke udara, dan semakin jauh jatuhnya.” jelas ibu.

“Oh … berarti semakin kuat kita meniup sedotan, semakin tinggi dan cepat roketnya meluncur ya, Bu?” tanya Lia mulai paham. Ibu pun mengangguk.

“Wah … sains itu menyenangkan ya, Bu.Ayo kita balapan, Bu. Lia akan meniup dengan kuat kali ini, supaya bisa menang.” kata Lia berbinar-binar dan penuh percaya diri.

Mereka pun tertawa bersama dan memulai permainan seru bersama.


#30DEM
#30dayemakmendongeng
#day20

Ide cerita dari buku : Indonesia Main Sains
Nining Purwanti
Selamat datang di blog Ibu Kiya. Ibu pembelajar yang suka baca, kulineran, jalan-jalan, dan nonton drama Korea. Selamat menikmati kumpulan coretan ibu Kiya, semoga ada manfaat yang didapat ya. ��

Related Posts

Posting Komentar