header coretan ibu kiya

Suara Merdu yang selalu Dirindu

Posting Komentar
www.coretanibukiya.blogspot.co.id
Tadarus (www.coretanibukiya.blogspot.co.id)

Oleh Nining Purwanti

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 
وَمَا اجتَمَعَ قَومٌ في بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ يَتلونَ كِتابَ اللهِ وَيتَدارَسُونَهُ بَينَهُم إِلا نَزَلَت عَلَيهُم السَّكيْنَة وَغَشِيَتْهم الرَّحمَة وحَفَتهُمُ المَلائِكة وَذَكَرهُم اللهُ فيمَن عِندَهُ 
“Dan tidaklah berkumpul suatu kaum di salah satu masjid dari masjid-masjid Allah, untuk membaca Alquran dan mereka saling mempelajarinya di antara mereka, melainkan akan diturunkan kepada mereka ketenangan, diliputi rahmat, dan dikelilingi malaikat, dan mereka akan disebut-sebut Allah dihadapan makhluk-makhluk yang ada di sisi-Nya (para malaikat).”


Kata tadarus berasal dari bahasa Arab dengan kata dasar darosa yang berarti mempelajari, meneliti, menelaah, mengkaji,dan mengambil pelajaran. Kata darosa mengalami perubahan makna ketika ditambah huruf /ta/ menjadi saling mempelajari atau mempelajari bersama. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ta·da·rus berarti pembacaan Alquran secara bersama-sama (dalam bulan puasa).


Mak, apa yang terlintas dalam benak kita ketika mendengar kata tadarus? Tentulah suara-suara merdu yang akan terdengar dari berbagai masjid pada sore atau malam hari. Bagi kita, orang Indonesia, tadarus atau tadarusan adalah pembacaan alquran secara bergantian oleh orang-orang yang duduk membentuk formasi lingkaran. Satu orang membaca, sementara yang lainnya menyimak. Kegiatan ini umumya dilakukan di masjid, pada sore atau malam hari, khususnya selama bulan ramadan.

***

Begitu pula tadarus di kampung kami ...

Suara-suara merdu itu datang menyapa setiap sore di bulan ramadan. Suara khas anak-anak, yang sedang belajar membaca pesan cinta dari Sang Penciptanya. Tak ada batasan usia yang menjadi sekat antara mereka. Mulai dari balita, anak-anak, remaja, maupun yang dewasa berkumpul dalam satu lingkaran penuh makna.

Begitulah keindahan yang tercipta tiap kali ramadan tiba. Bersyukur tiada terkira ketika kami bisa tinggal di lingkungan yang ramah terhadap anak-anak dan balita. Meski terkadang kehadiran mereka dalam kegiatan tadarus itu justru mengganggu, tetapi kehadiran mereka sangat ditunggu.

Ya, anak-anak itu belum paham sepenuhnya. Yang mereka tahu hanyalah bermain-main saja. Namun, ketika orang tua punya keinginan untuk mengenalkan mereka pada Rabb-nya, tentu lingkungan pun harus mendukung dan memfasilitasi niat baik ini.

Sementara para remaja dan pembimbing khusyu’ tadarusan, mereka hadir untuk melakukan aktivitas yang lainnya. Menggambar, mengaji iqro’, mendengarkan kisah para nabi, berebut menjawab ketika kakak pembimbing memberikan pertanyaan seputar islam dan ramadan, semua kegiatan yang diberikan mereka ikuti dengan suka cita.

Sesekali, ada yang berlari ke sana kemari. Ada pula yang beraktivitas sambil asyik diskusi sendiri, lalu kembali mengikuti arahan. Ramai, meriah, seru, begitulah yang tampak setiap sore di masjid ini. Tak ada paksaan, tak ada tangisan, tak ada pula yang buru-buru ingin segera pulang.

Ketika magrib menjelang, anak-anak itu akan berbaris rapi, mengikuti instruksi yang diberi. Mereka menanti jajanan yang akan dibagikan dengan senyum sumringah dan rasa bahagia. Sesaat kemudian, masjid kembali sepi, tak berpenghuni.

Tawa riuh mereka terdengar menggema di jalanan. Ada yang berebut makanan, ada yang berkejaran, ataupun balapan hingga sampai ke rumah masing-masing.

Mereka yang sudah belajar berpuasa sibuk menghitung detik jarum jam menunjukkan waktu berbuka, sementara sang balita-balita luar biasa itu, kembali asyik dengan mainanya.

Tadarus … meski anak-anak itu belum paham sepenuhnya akan makna sesungguhnya, tetapi merekalah yang paling semangat mengikutinya.
Tadarus … suara-suara merdu yang selalu dirindu oleh semua orang, karena keriuhannya begitu terasa saat ramadan saja.

***
Tulisan ini diikutsertakan dalam May’s Challenge: Gratitude Journal Rumbel Literasi Media Ibu Profesional Semarang www.ibuprofesionalsemarang.com

___
#RumbelLiterasiMedia #GratitudeJournal #IbuProfesionalSemarang
Nining Purwanti
Selamat datang di blog Ibu Kiya. Ibu pembelajar yang suka baca, kulineran, jalan-jalan, dan nonton drama Korea. Selamat menikmati kumpulan coretan ibu Kiya, semoga ada manfaat yang didapat ya. ��

Related Posts

Posting Komentar