header coretan ibu kiya

Bahasa Cinta Sang Buah Hati

Posting Komentar
Bunda sayang
Komunikasi Produktif dengan Anak

Komunikasi produktif yang tak kalah pentingnya untuk dipelajari dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan anak. Sebagaimana kita ketahui bersama, bahasa anak itu unik. Terlebih bagi anak usia balita, yang belum fasih dalam berbicara, maka menjadi tugas orang tua untuk berusaha memahami dengan sebaik-baiknya agar komunikasi anak dan orang tua berjalan lancar dan timbul kelekatan.


Berdasarkan hasil review tantangan komunikasi produktif di kelas bunda sayang, ada bahasa cinta anak yang harus kita pahami dengan baik. Berikut resume yang telah Ibu Kiya sarikan dari materi dan diskusi kelas bunda sayang Jateng batch 4.

Menurut Gary Champan & Ross Campbell, MD., dalam buku mereka yang bertajuk The Five Love Languages of Children, terdapat 5 cara anak dan manusia memahami dan mengekspresikan cinta, yakni :

SENTUHAN FISIK
KATA-KATA MENDUKUNG
WAKTU BERSAMA
PEMBERIAN HADIAH
PELAYANAN


Umumnya setiap anak bisa menerima cinta
melalui 5 bahasa di atas, namun ada satu bahasa yang paling dominan pada masing-masing anak.

TIPS DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN SI KECIL SESUAI BAHASA CINTANYA.
1. Apabila bahasa cinta anak kita adalah sentuhan fisik

✍ Saat bertemu dan berpisah dengan si kecil, berilah pelukan.
✍ Saat si kecil stres, beri belaian untuk menenangkannya.
✍ Peluk dan cium si kecil saat ia tidur malam dan bangun pagi.
✍ Setelah mengajar disiplin pada si kecil, beri pelukan sejenak dan jelaskan bahwa pengajaran yang diberikan adalah untuk kebaikannya, dan Anda tetap sayang padanya.
✍ Saat memilih hadiah untuknya, beri benda yang dapat ia pegang/peluk, seperti bantal, boneka, atau selimut.
✍ Saat menghabiskan waktu bersama si kecil, seperti menonton televisi bersama, duduklah berdekatan dengannya, sambil berpelukan.
✍ Sering-seringlah bertanya padanya apakah ia mau digandeng atau dipeluk.
✍ Apabila ia terluka, pegang dan peluk mereka untuk memberi kenyamanan.

2. Apabila bahasa cinta anak adalah kata-kata mendukung

📝 Saat menyiapkan bekal untuknya, masukkan kertas kecil berisi kata-kata mendukung.
📝 Saat ia berhasil mencapai prestasi, tunjukkan rasa bangga Anda dengan memberi kata-kata membangun seperti, “Mama bangga dengan Adik, bermain adil di permainan tadi,” atau “Kakak baik sekali membantu adik membangun rumah-rumahan itu.”
📝 Simpan hasil karya si kecil, seperti lukisan atau tulisan, dan pajang dengan tambahan tempelan kertas mengapa Anda
bangga dengan karyanya itu.
📝 Biasakan mengucap kata, “Mama sayang kamu,” tiap berpisah dengan si kecil atau menidurkannya di malam hari.
📝 Saat si kecil bersedih, bangun kepercayaan dirinya dengan mengucapkan alasan-alasan yang membuat Anda bangga
padanya.

3. Apabila bahasa cinta anak adalah waktu bersama

✍ Coba libatkan anak dalam aktivitas-aktivitas Anda, seperti belanja ke supermarket, memasak, mencuci piring, dan lain sebagainya.
✍ Saat si kecil ingin bercerita, hentikan sejenak aktivitas Anda untuk benar-benar menatap dan mendengarnya.
✍ Ajak si kecil memasak bersama, seperti membuat kue atau camilan lainnya.
✍ Tanyakan kepada si kecil mengenai tempat-tempat yang ingin ia kunjungi, dan jika ada kesempatan, beri kejutan dengan mengajak mereka ke tempat-tempat tersebut.
✍ Biasakan untuk memintanya menceritakan hari yang ia lalui di sekolah atau aktivitas lain yang telah ia lakukan.
✍ Saat mengajak si kecil bermain, bermainlah bersamanya ketimbang hanya menonton.
✍ Jika Anda memiliki lebih dari 1 anak, tetapkan jadwal bermain dengan masing masing anak secara individu, tanpa melibatkan yang lain.

4. Apabila bahasa cinta anak adalah pemberian hadiah

📝 Kumpulkan hadiah-hadiah kecil (tak perlu mahal) untuk diberikan kepada si kecil di saat-saat yang pas.
📝 Bawa permen atau camilan kecil lain yang dapat Anda berikan pada si kecil saat sedang bepergian.
📝 Beri makanan kesukaan si kecil, Anda bisa memasaknya sendiri atau mengajak si kecil ke restoran kesukaannya.
📝 Buat sebuah “kantong hadiah” berisi hadiah-hadiah (tak perlu mahal) yang dapat dipilih si kecil saat ia melakukan prestasi.
📝 Saat menyiapkan bekal untuknya, selipkan hadiah kecil untuknya.
📝 Buatkan semacam permainan teka-teki untuknya mencari hadiah dari Anda.
📝 Daripada membeli hadiah ulang tahun yang mahal, buatkan pesta ulang tahun meriah di tempat yang ia sukai.
5. Apabila bahasa cintanya adalah pelayanan

✍ Temani ia saat mengerjakan pekerjaan rumahnya.
✍ Saat ia sedih atau menghadapi kesulitan, buatkan makanan kesukaannya.
✍ Daripada menyuruhnya tidur, gendong atau gandeng mereka ke tempat tidur.
✍ Saat sedang bersiap-siap berangkat ke sekolah, bantu mereka memilih pakaian untuk hari itu.
✍ Mulai ajarkan si kecil mengasihi orang lain dengan memberi contoh membantu orang lain atau memberi sumbangan kepada orang yang kurang mampu.
✍ Saat si kecil sakit, angkat semangatnya dengan menonton film, membaca buku atau masak sup yang ia sukai.
✍ Saat menyiapkan sarapan, makan siang, atau makan malam, selipkan makanan penutup atau camilan kesukaan mereka.

Bagaimana dengan bahasa cinta buah hati di rumah? Masih belum mengetahuinya? Berikut cara mengamati bahasa cinta anak :
1. Amati cara si Kecil mengekspresikan cintanya pada Ibunya.
Apabila si Kecil seringkali mengucapkan “Aku sayang Mama” atau “Terima kasih Bunda atas makan malam yang enak”, bahasa cinta yang dominan padanya mungkin adalah “Kata-kata Mendukung”.

2. Amati cara si Kecil mengekspresikan cinta kepada orang lain.
Apabila si Kecil seringkali ingin memberikan hadiah kepada teman atau gurunya, mungkin bahasa cinta yang dominan padanya adalah “Pemberian Hadiah”.

3. Pelajari apa yang seringkali diminta oleh si Kecil.
Apabila si Kecil sering meminta Ibu untuk menemaninya bermain atau membacakan cerita untuknya, maka bahasa cinta yang dominan padanya mungkin “Waktu Bersama”.

Sedangkan kalau si Kecil sering meminta pendapat Ibu mengenai apapun yang sedang dilakukannya, seperti “Mama suka ga sama gambarku?” atau “Bajuku bagus gak Bunda?”, mungkin bahasa cinta yang dominan padanya adalah “Kata-kata Mendukung”.

4. Pelajari apa yang seringkali dikeluhkan oleh si Kecil.
Apabila si Kecil sering mengeluh mengenai kesibukan Ibu atau Ayah di luar rumah, seperti “Papa kok kerja terus yah” atau “Mama kok ga pernah mengajakku ke taman lagi,” maka mungkin bahasa cinta yang dominan padanya adalah “Waktu Bersama”.

5. Beri 2 pilihan kepada si Kecil.
Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, Ibu bisa menanyakan apa yang diinginkan si Kecil, untuk menemukan bahasa cinta yang dominan padanya. Pertanyaan yang diberikan dapat berupa pilihan antara 2 bahasa cinta.

Contohnya, saat Mama ada waktu luang, dapat memberi pilihan kepada si Kecil seperti “Sore ini Adik mau ditemani jalan-jalan atau mau dibetulkan rok Adik yang rusak?”, dengan memberi pilihan ini maka Mama memberikan pilihan antara bahasa cinta “Waktu Bersama” atau “Pelayanan”.

Ibu Kiya sendiri belum menemukan yang dominan sih, karena semua ciri rasanya melekat pada Kiya. Mulai sekarang, perlu pengamatan lebih jeli supaya makin jelas mana yang paling sering Kiya tunjukkan diantara banyak pilihan yang ada. Selamat dan semangat untuk membersamai sang buah hati tercinta. 😉

***

Sumber Referensi:
Berne, Eric. Games people Play. Jakarta.
Berne, Eric. Transaksional Analysis. Jakarta.
Chapman, Gary dan Ross Campbell M.D. The 5 Love Language of Children. Jakarta : 2014.
___

#reviewlevel1
#komunitasonedayonepost
#odopbatch6
#Day26
Nining Purwanti
Selamat datang di blog Ibu Kiya. Ibu pembelajar yang suka baca, kulineran, jalan-jalan, dan nonton drama Korea. Selamat menikmati kumpulan coretan ibu Kiya, semoga ada manfaat yang didapat ya. ��

Related Posts

Posting Komentar