header coretan ibu kiya

ODOP FIKSI : Selalu di Hati

10 komentar
Fiksi
Odop Fiksi

Songlit, historical fiction, fanfiction, prolis, adventure romance, historical romance, fantasy romance, teenlit, young adult, domestic drama, haiku, senryu, sci-fi. Istilah apa iku, Rek?

Hahaaa … ketahuan banget kan betapa cetek ilmuku di bidang karya sastra. Bahkan, istilah twist ending, open ending, plot twist yang marak beredar di dunia penulisan pun, baru paham maknanya setelah nyemplung di kelas fiksi komunitas One Day One Post. 😅

Kalau bukan dorongan dari Ka'a Lisa Pingge di grup RWC, aku tak akan pernah berani masuk kelas ODOP fiksi. Karena tak cukup rasa percaya diri dengan tulisanku sendiri. Sebaliknya, mungkin aku akan terus merasa percaya diri dalam ketidaktahuan yang memalukan itu. Bagaimana tidak, wong ngakunya suka menulis, tapi belajarnya cuma setengah-setengah. Jadi inget pepatah kuno dari filsuf dan penulis Perancis yang begitu menohok. Voltaire mengatakan, “Semakin aku banyak membaca, semakin aku banyak berpikir; semakin aku banyak belajar, semakin aku sadar bahwa aku tak mengetahui apa pun.”

Tepat sekali. Semakin kita belajar, semakin kita sadar betapa rendahnya ilmu yang dimiliki selama ini. Begitu pula di ODOP. Semakin banyak materi yang disuguhkan, semakin merasa kosong melompong.

Maka, apalagi yang bisa kuucapkan selain kata terima kasih, dan syukur tak terkira diberi kesempatan belajar bersama orang-orang keren di sini. Semua ilmu yang selama ini menjadi tanda tanya besar terjawab dengan gamblang.

Tak sekadar mengetahui unsur intrinsik dan ekstrinsik karya sastra, tapi kami juga belajar bagaimana mengolahnya menjadi cerita yang bermakna. Tak hanya mengetahui perbedaan resensi dan review buku atau film yang kita tonton, tetapi langsung praktik membuat review dan resensi yang baik.

Tidak hanya mempelajari jenis, genre, sub genre tapi kami dipaksa untuk bisa membuat sebuah karya. Tidak harus pandai mengolah cerita fiksi semata, kami pun harus bisa menilai karya orang lain secara objektif agar bisa belajar banyak darinya.

Karena ODOP fiksi, setiap peristiwa yang terjadi di sekitar bisa menjadi inspirasi. Bacaan dan tontonan yang selama ini cepat berlalu dari ingatan, kini menjadi bahan perenungan yang mendorong diri ini untuk terus berkreasi.

Terima kasih, PakKet Tian yang selalu menginspirasi, Pakde Suden Basayev yang tiada lelah memberi dorongan, berbagi ilmu dan pengalaman, jasamu mengantarkan tulisanku hingga lolos media cetak tak akan pernah hilang dari ingatan. Selalu menjadi pemantik api semangat saat diri ini mulai lalai dan hampir menyerah mengejar impian.

Terima kasih, Mbak Wiwid, dan Mbak Nisa yang begitu sabar, tanpa lelah mendampingi dan menyemangati kami hingga akhir. Terima kasih untuk semua PJ, mentor, dan bintang tamu yang silih berganti memberi kami ilmu.

Entah, kata apa yang bisa mewakili perasaan ini. Istimewa. Itu pun rasanya tak cukup. ODOP begitu berarti, dan akan selalu di hati.

Nining Purwanti
Selamat datang di blog Ibu Kiya. Ibu pembelajar yang suka baca, kulineran, jalan-jalan, dan nonton drama Korea. Selamat menikmati kumpulan coretan ibu Kiya, semoga ada manfaat yang didapat ya. ��

Related Posts

10 komentar

Posting Komentar