header coretan ibu kiya

Emak Melek Teknologi

Posting Komentar
Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan. – Mario Teguh

Hari ini kembali aku berkutat dengan ilmu baru, belajar desain. Hihihiii ... jangan ditertawai ya, Mak. Entah bagaimana ceritanya aku bisa menceburkan diri di rumbel desain ini.

Minggu lalu, usai menerima pengumuman kelulusan matrikulasi iip, kami telah resmi menjadi member ibu profesional. Dikelompokkanlah kami ke wilayah IP sesuai domisili masing-masing. Singkat cerita, masuklah ibu Kiya ini menjadi member resmi IP Semarang.


Alhamdulillah, bahagia tak terkira ketika masuk grup khusus member, dipertemukan dengan teman-teman yang kukenal dengan baik, karena sebagian memang sudah menjadi teman seperjalanan dalam sebuah komunitas di kota Ungaran. 


Lebih dari semua itu, kebahagiaan makin menjadi saat kami diperkenalkan dengan berbagai rumbel IP Semarang.

Ruang Belajar (RumBel) adalah sarana pengembangan minat khusus. Untuk saat ini IP Semarang mempunyai 6 RumBel, yaitu :
1. Rumbel Cooking Class mbak Primatika⁩ sebagai PJ-nya.
2. Rumbel Herbal, PJ-nya mbak Anis.
3. Rumbel Crafting, PJ-nya uni Ririn Febriani⁩.
4. Rumbel Literasi Media, PJ-nya mbak Marita Ningtyas⁩.
5. Rumbel Desain PJ-nya mbak Fauzia Risqi.
6. Rumbel English Class dengan miss Vanny⁩ sebagai PJ-nya. 
Nah, jadi rumah belajar ini yang menjadi media, tempat kami berkarya sesuai bakat dan minat yang kami miliki, gitu Mak. Enam rumbel aja tapi kece badai semua kan? 😍😍😍 

Dari sekian rumbel yang disajikan, semua begitu menarik perhatian dan menggoda iman. Namun, sayang beribu sayang, hanya dua rumbel yang boleh kami pilih sebagai tempat kami belajar, mengasah kemampuan. Hiksss ...Padahal aslinya pengen ikut semua. Maruk ya, ibu Kiya ini. #plak Belum sadar kapasitas diri.

Sudah ketebak dong pastinya, ibu Kiya pilih rumbel apa? Yup, pilihan pertama jelas langsung jatuh pada rumbel Literasi Media, atau lebih dikenal dengan rumbel LM. Bisa jadi singkatan logam mulia, hahahaha … tambang emas Mak. Kan kalau tulisan kita bagus bisa jadi penghasilan utama juga. 😉 Jadi, tanpa pikir panjang lagi, langsung cuss daftar dan masuklah emak Kiya di dalamnya.

Begitu masuk ke grup, ter- ngowoh-ngowoh  Ibu Kiya, Mak. Bayangkan, di kelas itu isinya mastah semua. Ada yang produktif menulis buku, dan karyanya sudah banyak beredar di pasaran. Ada yang penghasilannya dollar karena menjadi content writer dan ahli dalam dunia per-blogging-an. Ya Allah Maak, mendadak diri ini langsung menjadi remahan rengginang di kaleng kongguan.

Alhamdulillah, para senior semua baik hati dan tidak pelit ilmu sama sekali. Setiap hari selalu dapat ilmu baru. Setelah merasa luluh lantah karena hilang percaya diri, mendadak bangkit karena mbak Ririt tercinta mengajari kami bikin blog dari dasar, hingga jadilah blog ibu Kiya yang sekarang, dari yang awalnya kosong melompong dan tidak menarik sama sekali jadi lebih berwarna dan sesuai keinginan hati ini. Beribu-ribu terima kasih pokoknya untuk mbak Ririt tercinta.

Nah, perjuangan ibu Kiya tidak sampai di situ saja. Sementara proses belajar di Literasi Media sudah berjalan dengan nyaman dan mengasyikkan, masih ada yang rumbel pilihan yang berada di puncak kegalauan. Ada dua rumbel yang menarik hati, hingga bingung mana yang harus dipilih. Setelah menakar kemampuan dan berbagai pertimbangan, akhirnya kujatuhkan pilihan pada rumbel desain.

Di sinilah jiwa seni ibu Kiya benar-benar diuji, Maak. Awalnya nih ya, kukira belajar desain ala kadarnya, pakai pict art yang memang sudah sehari-hari menjadi teman main di kala sepi. Ternyata oh ternyata, begitu member lama pada setor tugas, hasilnya bikin melongo semua. Itu karya tidak kalah dari karya orang yang memang mumpuni dibidang desain sepertinya. Duh … mendadak jadi melempem dan merasa salah masuk jurusan. 🙈

Dan benar saja, diperkenalkanlah kami pada satu aplikasi yang sukses bikin ibu Kiya tunak tunuk, ibarat bayi yang baru belajar merangkak. Ini aplikasi benar-benar mengasah imajinasi dan keterampilan tangan dalam menari-nari di atas layar handphone kita. Ah, dasar ibu Kiya aja yang memang gaptek kali ya. 😂😂😂

Nama aplikasinya sketchbook. Maak, ini aplikasi benar-benar kece badai. Meski di awal ibu Kiya gagap dalam menggunakannya, begitu sudah bisa malah ketagihan jadinya. Nyandu gitu.

Ini nih, dua hasil karya ibu Kiya yang berhasil bikin, yang satunya masih ala kadarnya, yang karya kedua sudah lumayan kan ya? Iyain ajalah, biar ibu Kiya senang dan makin banyak berkarya. #maksa Hahaha …

Desain IP Semarang
Desain Ibu Kiya 1 

Desain quote
Desain Ibu Kiya 2

Ahh … rasanya kalau membahas IP itu benar-benar tak habis rasa syukur. Karena terjerumus ke IP ini Ibu Kiya tidak lagi gagap teknologi. Dari IP ini jadi kenal dan bisa menggunakan google classroom, google drive, google form, sketchbook, bisa utak-atik blog, dan entah teknologi apalagi yang akan ibu Kiya temui nanti di depan. Semarang, semua aplikasi yang ada di smartphone tak hanya menjadi pajangan, tapi benar-benar bisa digunakan dengan maksimal.

Belajar itu benar-benar bisa dari mana dan siapa saja ya Mak, dan berlangsung selama hayat masih dikandung badan. Sebagai orang tua ternyata kita juga harus melek informasi, melek teknologi, karena anak-anak kita hidup di zaman mereka, bukan di zaman kita. Jika kita tidak bisa mengikuti perkembangan zaman, maka kita tidak akan bisa menjadi teman seperjalanan yang menyenangkan bagi mereka.

***

Diikutkan dalam May's Challenge : Gratitude Journal Rumbel Literasi Media Ibu Profesional Semarang www.ibuprofesionalsemarang.com

___

#RumbelLiterasiMedia #CoretanIbuKiya #GratitudeJournal #IbuProfesionalSemarang
Nining Purwanti
Selamat datang di blog Ibu Kiya. Ibu pembelajar yang suka baca, kulineran, jalan-jalan, dan nonton drama Korea. Selamat menikmati kumpulan coretan ibu Kiya, semoga ada manfaat yang didapat ya. ��

Related Posts

Posting Komentar