header coretan ibu kiya

Menggali Bakat Minat melalui Pengenalan Profesi

Posting Komentar
Oleh Nining Purwanti

Keluarga SAHABAD
Keluarga SAHABAD

Akhir-akhir ini, persoalan mengenali dan menumbuhkan bakat minat anak menjadi perbincangan hangat di kalangan orang tua serta praktisi pendidikan. Kita semua sepakat bahwa setiap anak itu unik, dan istimewa.


Mereka adalah pribadi  yang tidak ada duplikatnya, tak mungkin bisa sama persis antara yang satu dengan lainnya. Seorang anak bukanlah produk pasaran, yang tidak bisa disamaratakan, tidak juga untuk diperbandingkan. Dalam dirinya tersimpan potensi tanpa batas.

Donald O. Clifton, dan Marcus Buckingham, memandang bakat anak sebagai pola pikir, perasaan, maupun tindakan yang berulang dan dapat diaplikasikan secara produktif. Senada dengan pendapat tersebut, menurut Howard Gardner, bakat anak adalah aktivitas teratur yang dihargai masyarakat dan dapat dinilai berdasarkan tingkat keahliannya.

Secara umum bakat anak dapat kita pahami sebagai kemampuan untuk melakukan suatu tindakan pada tingkat keahlian tertentu. Sedangkan minat adalah ketertarikan anak pada objek atau aktivitas tertentu. Tanpa anak mengenal suatu objek atau aktivitas, maka tidak terbentuk minat anak.

Keluarga SAHABAD
Memperhatikan Penjelasan tentang Profesi Pemadam Kebakaran

Pemadam kebakaran
Alat-alat yang digunakan oleh pemadam kebakaran

Berbicara mengenai bakat dan minat anak, ada banyak cara yang dapat kita lakukan untuk mengamati dan menumbuhkannya. Salah satu cara yang populer saat ini adalah dengan pengenalan profesi. Membawa anak untuk mengenal profesi di sekitarnya, mengamati, dan terlibat langsung tentu sangat menyenangkan, dengan catatan harus dilakukan tanpa paksaan.

Pemadam kebakaran
Keluarga SAHABAD bersama Pemadam Kebakaran

Pengenalan Profesi
Pemadam Kebakaran Kabupaten Semarang

Beberapa waktu belakangan Kiya sedang tertarik dengan profesi pemadam kebakaran, semua ini berawal dari film kartun Kungsuni, dan Robocar Poli. Dalam benaknya, hasil dari kami berdiskusi, pemadam kebakaran merupakan profesi yang istimewa karena mereka ada untuk menolong orang yang kesusahan. Kalau kata Kiya, 'sosok pahlawan - penyelamat’.

Pucuk dicinta, ulam tiba. Keinginannya untuk melihat langsung tokoh pemadam kebakaran akhirnya terealisasi. Bersama keluarga SAHABAD, kami berkenalan langsung dengan sosok penyelamat yang selama ini hanya ada dalam imajinasinya.

Ia begitu asyik melihat, dan memegang langsung benda-benda yang selama ini hanya dilihatnya melalui layar kaca. Mulai dari topi, sepatu, baju, selang penyemprot, mobil pemadam, dan semua yang disajikan.

Pengenalan Profesi
Antara Takut dan Penasaran

Pemadam kebakaran
Pemadam Cantik dari Ungaran

Meski saat di tempat ia lebih banyak diam, tetapi ternyata memperhatikan dengan mendalam. Selama perjalanan pulang ia tak henti-hentinya menceritakan ulang mengenai apa yang dilihat dan didengarnya. Bahkan, sampai hal mendetail bahwa saat memadamkan api itu harus memerhatikan material yang terbakar, memadamkan api tidak hanya menggunakan air, ada kalanya menggunakan tepung, dsb.

Rasanya benar-benar speechless, mengetahui betapa dahsyat dan luar biasanya anak-anak dalam menangkap pesan. Sungguh, mereka memiliki potensi yang luar biasa, tinggal bagaimana kita sebagai orang tua dalam membersamainya.

Apakah menjadi teman seperjalanan yang mengizinkan potensi mereka muncul dengan maksimal tanpa intervensi tak berarti? Membantu mereka mengoptimalkan potensinya muncul dan berkembang dahsyat hingga mendatangkan manfaat bagi diri sendiri, lingkungan, serta masyarakat secara luas, atau sebaliknya justru mengabaikan dan mematikan potensinya dengan berbagai arahan dan pemaksaan kehendak atas dalih 'rasa cinta dari orang tua'? Pilihan ada di tangan kita. 😊

___

#komunitasonedayonepost
#odopbatch6 #nonfiksi
Nining Purwanti
Selamat datang di blog Ibu Kiya. Ibu pembelajar yang suka baca, kulineran, jalan-jalan, dan nonton drama Korea. Selamat menikmati kumpulan coretan ibu Kiya, semoga ada manfaat yang didapat ya. ��

Related Posts

Posting Komentar