header coretan ibu kiya

Memahami Gaya Belajar Anak : Ikut Bercerita

2 komentar
Kisah Peter Kelinci
Kisah Peter Kelinci

Dulu, waktu belum punya anak sempat berangan-angan tiap malam bacain buku untuk buah hati dalam posisi duduk berdampingan, saling berpelukan. Kebayang kan? Iya, seperti yang sering kita lihat dalam gambaran keluarga ideal itu.

Awalnya semua berjalan sesuai harapan. Si Cinta masih bayi, masih bisa dibacakan buku dalam dekapan. Seiring berjalannya waktu, ia sudah mulai bisa berjalan, aktif bergerak ke sana kemari, memainkan segala sesuatu yang ada di sekelilingnya. Angan ibu pun mulai bubar jalan. Kok bisa?

“Dek, baca buku yuk.” Si Cinta langsung duduk manis, ikut buka-buka bukunya. Sepuluh menit berlalu dengan aman. Tak berapa lama mulai ambil bantal satu persatu terus ditumpuk bikin perosotan. Kalau ibu berhenti baca, dia merengek minta dibacakan. Tapi, begitu dibacakan, kembali sibuk dengan aktivitas buatannya sendiri. 😪

Sempat mikir, rasanya kok sia-sia. Seolah buang waktu percuma. Sudah panjang lebar bercerita sementara yang dibacakan buku tidak memperhatikan sama sekali. Yang pernah jadi guru pasti paham bener deh gimana rasanya sakit tak berdarah seperti ini. Wkwkwkk …. Iseng-iseng, Ibu tes dong. Kasih pertanyaan berkaitan dengan isi cerita. Taraaa … semua dijawab dengan tepat, dan juga cepat. Ya Allah … ini anak. 😄


Setelah belajar mengenai gaya belajar anak, akhirnya ibu paham. Memang seperti inilah gaya belajar Kiya. Tipe anak yang tidak bisa duduk diam terlalu lama. Termasuk malam ini. Awalnya minta dibacakan buku pengantar tidur. Tapi lihatlah, bukannya terlelap malah ikut bercerita sambil sibuk bergerak ke sana kemari. 😅

Gaya belajar anak
Mengamati Gaya Belajar Anak

Anak kinestetik seperti Kiya akan kesulitan fokus dalam belajar apabila tidak diiringi dengan pergerakan tubuhnya. Mereka akan belajar saat terlibat langsung dalam kegiatan. Sedangkan anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru atau orang lain katakan. Mereka dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Makanya tidak heran jika buku yang pernah dibacakan langsung bisa ditirukan oleh Kiya lengkap dengan tinggi rendahnya suara Ibu saat membacakan. 😅

___
#harike03
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP


Nining Purwanti
Selamat datang di blog Ibu Kiya. Ibu pembelajar yang suka baca, kulineran, jalan-jalan, dan nonton drama Korea. Selamat menikmati kumpulan coretan ibu Kiya, semoga ada manfaat yang didapat ya. ��

Related Posts

2 komentar

Posting Komentar