header coretan ibu kiya

Memahami Gaya Belajar Anak : Tak Bisa Diam

Posting Komentar
Bunda Sayang
Kumpul Keluarga

Pernahkah kita melihat seorang anak yang begitu aktif. Tidak kuat berdiam diri dalam waktu lama. Adaaa aja yang dikerjakan, seolah energi yang dimiliki tanpa batas. Pasti pernah dong, Buk. Sering bahkan.

Nah, apa yang terlintas dalam benak kita saat menemui tipe anak yang seperti ini? Dulu, sebelum punya anak, sempat gemas, geregetan, sedikit terganggu. Apalagi jika di tempat umum. Begitu pula ketika melihat Kiya bertumbuh. Kalau pas keluar ceriwis dan aktifnya, MasyaAllah. Sampai kewalahan menjawab setiap pertanyaan, dan memintanya untuk duduk tenang. Berhasil? Sesaat aja sih.

Wah, berarti orang tuanya gak pandai mengendalikan anak, nih. Pasti anaknya gak diajari sopan santun dengan baik di rumah, en debra em debre. Wkwkwkk … kalau dengerin mulut pengamat mah bisa bikin panas telinga. Tak jarang bikin nyesek di hati.

Namanya ibu pembelajar, gak mau dong ikut terseret arus 'katanya’ dan 'asumsi’ belaka. Belajarlah tentang ciri-ciri anak aktif. OMG. Ternyata, anak yang tak bisa diam bisa jadi karena gaya belajarnya memang dengan bergerak, aktif. Meski tidak semua anak aktif masuk kategori kinestetik juga.

Terus bagaimana cara membedakan anak aktif karena gaya belajarnya kinestetik dengan yang aktif secara umum? Bisa kita lakukan dengan mengenali karakteristik yang melekat pada anak kinestetik sebagai berikut.

1. Anak kinestetik terus bergerak, melompat, dan melakukan hal-hal lain yang berhubungan dengan fisik, dan seakan-akan mereka tidak bisa duduk tenang.
2. Anak kinestetik sangat tertarik pada kegiatan belajar mengajar dengan melakukan peragaan.
3. Anak kinestetik akan kesulitan fokus dalam belajar apabila tidak diiringi dengan pergerakan tubuhnya.
4. Mereka akan belajar lebih baik ketika diberikan objek nyata.
5. Menyentuh, merasakan, dan terlibat langsung dalam kegiatan.
6. Anak kinestetik belajar lebih baik daripada pelajar visual, karena mereka menyimpan memori secara otomatis di dalam pergerakan badannya dan otak.
7. Kecenderungan bakat pada anak kinestetik yaitu menjadi seorang performer handal, atlet, penari, dan keahlian-keahlian lain yang lebih mengedepankan ketangkasan fisik.
8. Gerakan anak kinestetik lebih terarah dan teratur dan mempunyai gerak reflek yang bagus.
9. Anak kinestetik akan belajar dan mengingat dengan baik ketika mereka diperbolehkan untuk bergerak.
10. Mereka dapat diajarkan untuk tidak mengganggu sekitar ketika mereka bergerak pada saat belajar.
11. Selalu ingin melakukan sendiri. Mereka tidak menyukai untuk melihat demonstrasi.
Cepat menerima informasi dengan rabaan dan perasaan.
12. Menggerakan tubuh mereka untuk belajar sesuatu yang baru. Misalnya membaca buku dengan tangan kiri smentara memantulkan bola basket dengan tangan kanan.

Gaya belajar anak kinestetik
Hasil Pengamatan

Lalu, bagaimana dengan Kiya? Hihihiii … Semalam Ayah dan Mamanya (panggilan sayang untuk Pakde dan Bude) main ke rumah. Seperti biasa, kami kumpul di ruang tengah. Ngobrol ke sana kemari, melepas kangen karena lama tak kumpul. Di saat yang lain duduk tenang di posisi masing-masing, Kiya asyik bolak-balik ke sana kemari. Kadang minta pangkuan ayah, kakaknya, ngumpet di balik kursi, naik turun tangga. Biasanya sih, nempel di Mama. Karena mama lagi hamil muda, jadi sementara gak minta pangkuan dulu. Kan si Kiya kalau duduk pun gak bisa tenang. Muter terus tanpa lelah. đŸ˜…

Meski sibuk sendiri, dia bisa menyimak setiap pembicaraan kami. Kalau sudah pada pulang, dia akan menanyakan istilah baru yang didengar sepintas tadi, tak jarang mendiskusikan ulang atau menanyakan pembicaraan yang menggelitik hatinya. Di hari keempat tantangan pun ciri anak kinestetik masih menonjol padanya. đŸ˜†

*Sumber bacaan :
Materi Game Level 4 kelas Bunda Sayang Institut Ibu Profesional, Mengamati Gaya Belajar Anak.


___
#harike04
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

Nining Purwanti
Selamat datang di blog Ibu Kiya. Ibu pembelajar yang suka baca, kulineran, jalan-jalan, dan nonton drama Korea. Selamat menikmati kumpulan coretan ibu Kiya, semoga ada manfaat yang didapat ya. ��

Related Posts

Posting Komentar