header coretan ibu kiya

Penting untuk Mengamati Sebelum Melabeli Anak

Posting Komentar
Bunda Sayang
My Quote

Anak-anak itu tidak peduli seberapa sering ia bertemu dengan orang tuanya, seberapa banyak mainan yang disediakan untuknya. Tapi lebih pada, seberapa banyak waktu yang ada untuk ia bisa bermain, ngobrol, dan bersenda gurau dengan Ayah Ibunya.

Melalui game level empat kali ini rasanya istimewa. Alhamdulillah bisa menuntaskan 17T yang diberikan. Meski dari  dulu sudah terbiasa mengamati gaya belajar Kiya, tapi rasanya lebih mantap ketika melakukan pemgamatannya bersama dengan teman-teman di grup. Jika selama ini hanya menerka-nerka sendiri, melalui kelas bunda sayang ini bisa mengonfirmasi melalui forum diskusi.

Di usia mendekati lima tahun, Kiya bisa beradaptasi dengan semua tipe gaya belajar. Namun, paling dominan tentu pada kinestetik-auditori. Maka, saat Kiya mulai keluar hobi 'cerewet'-nya, Ibu jadi lebih siap. Ketika dia sudah mulai ‘geger’ butuh tempat menyalurkan hobi bergeraknya pun ibu jadi lebih 'nerimo’. Karena memang seperti itulah gaya belajarnya.

Paling penting tentu dalam menghadirkan tontonan, dan mengontrol ucapan. Cukup sekali dua kali mendengar saja, ia bisa menirukan sama persis. đŸ˜…

Tak bisa diam, banyak bicara, suka berimajinasi, mudah menangkap apa yang didengarnya, selalu penasaran dengan apa yang dilihatnya.

Dari proses pengamatan dan diskusi ini jadi punya catatan penting untuk diri sendiri. --- Setiap anak itu unik, dia hadir dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Jadi, tak bisa kita mengukur kecerdasan, dan kemampuannya dengan kecerdasan anak lain. ---

Sebelum melabeli seorang anak, ada baiknya kita menelisik lebih dalam.
Anak yang banyak bertanya sampai mendetail bukan berarti dia 'anak cerewet tanpa makna’. Bisa jadi karena dari jawaban-jawaban yang dapatkan itulah banyak pelajaran dipetiknya.

Anak yang tidak bisa diam, suka beraktivitas ‘yang tampaknya menguras tenaga’ bukan berarti dia anak nakal. Bisa jadi, karena dia nak kinestetik, yang butuh menyalurkan energinya. Yang hanya bisa paham jika belajar sambil menggerakkan anggota tubuhnya.

Anak yang pendiam, suka dengan hal-hal detail, bukan berarti dia 'anak perfeksionis’. Bisa jadi, ia anak visual yang hanya bisa memahami materi dengan membaca buku, tabel, gambar, grafik dengan teliti.

Tugas kita sebagai orang tua, membersamai, mengarahkan ketika ia mulai kehilangan arah. Bukan mengintervensi hingga mematikan imajinasi.

Bismillah, semoga bisa terus menjadi teman seperjalanan yang menyenangkan untukmu, buah hatiku.

___
#alrasbunsay
#memahamigayabelajaranak
#gamelevel4





Nining Purwanti
Selamat datang di blog Ibu Kiya. Ibu pembelajar yang suka baca, kulineran, jalan-jalan, dan nonton drama Korea. Selamat menikmati kumpulan coretan ibu Kiya, semoga ada manfaat yang didapat ya. ��

Related Posts

Posting Komentar